Berikut adalah contoh kaiwa (percakapan) yang umumnya terjadi di Jepang, antar 2 orang yang baru saja bertemu untuk pertama kalinya.
Hajimemashite
Ohay
Berikut adalah contoh kaiwa (percakapan) yang umumnya terjadi di Jepang, antar 2 orang yang baru saja bertemu untuk pertama kalinya.
Ohay
Sebelum memasuki contoh kalimat pada bab 1, ada baiknya kita mengetahui bentuk pola kalimat dasar dalam bahasa Jepang. Berbeda dengan bahasa Indonesia, bahasa jepang memiliki pola kalimat dasar
Subjek + Predikat
Subjek + Keterangan + Predikat
Subjek + Objek + Keterangan + Predikat
Objek dapat berpindah tempat, baik sebelum Keterangan maupun setelah Keterangan. Jika diperhatikan Predikat selalu berada di akhir kalimat. Setiap kalimat mengandung partikel, untuk awal, partikel yang wajib diketahui adalah wa,desu, ja arimasen dan ka. Continue reading
Pada post kali ini, kita sudah memasuki bab 1, dimana akan ada penambahan kata-kata baru yang harus dihafalkan. Semua kata-kata ini akan digunakan selama pembahasan bab 1. Atarashii kotoba = Kata-kata baru.
Materi berikutnya adalah pengenalan angka. Untuk awal, sensei meminta saya untuk menghafalkan angka dari 0 sampai 10. Masih menghafalkan angka dasar, bukan dalam bentuk satuan, karena nantinya penyebutannya akan berubah. Berikut adalah urutan angka dalam bahasa Jepang:
Dan untuk 0 adalah zero atau rei. Angka ini harus dihafalkan diluar kepala.
Berikut ini adalah kumpulan kata yang biasa digunakan sehari-hari dalam percakapan masyarakat Jepang.
Berikut adalah kumpulan kata-kata yang umum digunakan sebagai ungkapan/ekspresi di dalam kelas.
Sebelum memulai pelajaran bahasa Jepang, hal pertama yang diwajibkan sensei kepada saya adalah menghafalkan huruf-huruf Jepang. Huruf Jepang sendiri terbagi menjadi 3 buah, yaitu :
Katakana biasanya digunakan untuk menuliskan kata yang berasal dari istilah asing / bukan kata asli bahasa Jepang. Hiragana digunakan untuk menuliskan kata-kata yang berasal asli dari Jepang, dan yang terakhir adalah Kanji, merupakan huruf yang diadopsi dari huruf Kanji China, dimana di huruf kanji biasanya merupakan simbol dari benda yang memiliki bunyi baca berbeda-beda, walaupun memiliki bentuk yang sama.Romanji sebenarnya bukan bahasa resmi di Jepang. Romanji merupakan bunyi katakana,hiragana dan kanji yang dituliskan dalam bentuk latin. Untuk awal, biasanya setiap orang yang mempelajari bahasa Jepang, akan menggunakan romanji,namun tetap nantinya mereka diwajibkan untuk mampu membaca dan menulis dalam bentuk katakana, hiragana dan kanji. Continue reading
Selamat datang di blog saya. Seperti yang saya jelaskan di halaman 自己紹介, blog ini saya buat dengan tujuan untuk membantu proses belajar saya pribadi, namun apabila ternyata juga dapat bermanfaat bagi pembaca, saya ucapkan alhamdulillah. Selamat menikmati catatan-catatan saya, dan selamat belajar bahasa Jepang.頑張ってください!